Published on

Caraku Sharing Ilmu Apa Yang Ku Bisa

Authors

Setiap orang pasti punya keresahannya masing-masing, atau paling tidak kita pernah resah dalam suatu hal. Begitu juga dengan ku, keresahan ku mungkin bisa dikatakan sangat banyak. Nah maka dari itu mulailah aku menyelesaikan beberapa keresahanku ini. Eh, By The Way aku juga punya teman yang rasanya hidup beliau tenang-tenang saja alias tidak punya keresahan hehe.

Tapi memang keresahan selalu berbeda pada setiap orang sesuai dengan tingkatan manusianya masing-masing. Mungkin ketika masih sekolah keresahannya rata-rata adalah kurangnya uang jajan, ada yang menyelesaikan nya dengan cara berjualan secara otodidak seperti jualan kaset ps, jualan es campur atau jualan apapun yang bisa dijual.

Beranjak dewasa mulai terlihat lebih advanced lagi keresahan nya. Nah dari keresahan ini bisa lahir bermacam ide serta solusi yang bisa mengubah dunia. Kayaknya ga perlu dikasih contoh lah ya udah sama sama dewasa dan mengerti.

Kalau aku, diusia yang sudah 20an ini keresahanku lebih banyak di dunia pendidikan dan komunitas. Mungkin ini juga efek samping karena belajar programming hehe. Yah namanya hidup memang banyak rasa.

Semuanya dimulai ketika ku lulus SMK dan bingung mau kuliah atau gimana, sempat beberapa kali ikut test masuk kuliah dan ternyata belum rejekinya, akhirnya kucoba untuk mengambil beberapa bulan course english di Pare, Kampung Inggris.

Sampai di pare aku melihat lumayan banyak mahasiswa semester akhir yang kesini dengan null kemampuan bahasa inggris. Wah dalam hatiku apa aja nih yang mereka pelajari selama kuliah, speaking ga bisa, grammar apalagi hehe.

Setelah kembali ke kampung halaman dan mencoba kuliah Teknik Informatika, ya aku paham kenapa itu mahasiswa bahasa inggris banyak yang seperti itu, ternyata di Informatika juga sama hehe. Sampai akhirnya kuputuskan untuk sudahi saja kuliah ini dan mencari ilmu di kantor.

Sekilas memang ada perasaan bersalah meninggalkan dunia kampus, tapi aku harus maju dan terus berkembang. Mau tidak mau pasti ada yang harus dikorbankan, sebagai timbal balik, aku dan teman teman developer di Majalengka membuat komunitas Developer untuk tempat sharing dan wadah untuk berkembang.

Dari sini lahirlah acara acara berbagi ilmu seperti workshop, sharing pengalaman dan lain lain. Tak berhenti sampai situ, aku juga berinisiatif membuat blog di Medium dan blog pribadi agar ada dokumentasi tentang apa yang sudah aku pelajari. Selebihnya, aku sempatkan beberapa waktu luangku untuk membuat video screencast tutorial programming di Youtube.

Karena ku rasa kalau aku hanya menyalahkan keadaaan, dunia kampus yang outdate dan deprecated serta pemerintah yang terkesan lambat dalam membuat kurikulum. Hal itu tidak akan bisa mengubah apa yang terjadi saat ini, maka dari itu aku berusaha meninggalkan jejak jejak belajarku secara digital agar nantinya teman teman yang mau bergelut dibidang ini bisa siap dan matang menghadapinya.

So, sekian dari ku. Terimakasih.